Jakarta – Aktivis Pro NKRI Djoko Subagyo mensinyalir ada kelompok LSM atau pegiat lingkungan yang kecipratan dana asing.
Kecurigaan itu pernah disampaikan Dosen IPB, pengamat lingkungan, pengajar Pascasarjana Fakultas Kehutanan IPB yang mengutipnya dalam artikel “Menelisik Kemurnian Suara LSM Lingkungan di Indonesia” yang dikirimkan oleh Dr der Forst Ir Ricky Avenzora MSc.F.Trop kepada Antara diungkapkannya daftar lembaga swadaya masyarakat dan institusi lainnya bidang lingkungan yang mendapatkan dana asing.
Djoko pun mencurigai aktivitas LSM atau pegiat lingkungan yang getol mengkritisi kebijakan Pemerintah soal ekspor pasir laut itu ada kaitannya dengan kecurigaan Dosen IPB yang menyebutnya pernah kecipratan dana asing.
“Ada proposal-proposal pesanan asing yang harus dikerjakan oleh LSM atau pegiat lingkungan di Indonesia. Bisa jadi soal ekspor pasir laut. LSM model begini yang agak laen kalau teriak-teriak lingkungan tapi malah kecipratan dana asing,” tegasnya, hari ini.
Padahal, menurut dia, ekspor pasir laut menurut kajian mendapatkan banyak manfaat dan pemasukan untuk negara serta sudah diantisipasi untuk kerusakan lingkungannya.
“Maling teriak maling kalo begini, niatan Pemerintah da bagus itu,” katanya.
Dia pun berpesan agar PPATK turun gunung untuk menelisik aliran dana asing yang masuk ke LSM lingkungan tersebut.
“Nah ini harus diawasi dan ditelisik betul, aliran dana asing harus dibuka secara transparan ke publik,” pungkasnya.